PTSP MTs N 2 Muara Enim Ikuti Bimtek Pembuatan Menu Layanan Di Kanwil

 Lawang Kidul, Humas 

 Diera pandemi saat ini dimana peraturan untuk tidak mengadakan kegiatan yang bersifat memicu terjadinya kerumunan, membuat Kementerian Agama membuat terobosan baru. Hal ini dilakukan agar kegiatan perkantoran masih tetap melayani masyarakat disekitar kita. Untuk membuat semua itu berjalan seperti sedia kala, PTSP MTs N 2 Muara Enim mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) pembuatan menu layanan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan.

Pelayanan yang diberikan saat masa pandemi saat ini sedikit banyak jelas mengalami perubahan. Pelayanan yang kita berikan biasa secara langsung namun karena pandemi ini tidak bisa kita lakukan seperti biasanya. Agar semua pelayanan itu tetap berjalan, maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Sumatera Selatan mengadakan perubahan dengan mengerakkan Pelayan Terpadu Satu Pintu secara online. Untuk memastikan semuanya dapat memenuhi keinginan masyarakat maka Kanwil mengadakan Bimtek. Sedianya Bimtek itu lakukan serentak namun mengingat negara kita masih dalam masa pandemi akhirnya bimtek diadakan mengikuti protukuler kesehatan dengan membatasijumlah perserta. Termasuk MTs N 2 Muara Enim mengikuti tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan mengutus wakil Humas Ibu Rahmi Lela Utama, S.Pd dan Operator Bapak Septian Pratama BS, S.kom mengikuti Bimtek tersebut. Melalui Kabag Humas Bapak H. DR Saefudin Latief, S.Ag,M.Si diwakili oleh Bapak Pasi Tanjung, S.Kom menyampaikan Bimtek tersebut.

Dalam Bimtek yang dilaksanakan pada hari Jumat(8/10/2020) Pasi menyampaikan bagai mana membuat konten menu layanan yang dapat diakses masyarakat secara online. Layangan yang diberikan itu kan sama seperti layanan yg kita lakukan sebelum daring. Konten layanan tersebut kita buat dalam aplikasi yang sesederhana mungkin sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan. Menu layanan tersebut hanya diakses oleh masyarakat lewat call center yang ada pada MTs N 2 Muara Enim. Pasi berharap meski adanya pembatasan dalam kegiatan tidak serta merta membuat kita berhenti melayani masyarakat. Keadaan pandemi tidak membuat kita berpangku tangan. Pandemi harus membuat kita menjadi lebih kreatif lagi. (RL)